Saat Umur 15 Tahun Aku Pertama Kali Melihat Ayahku
Perjalanan Menjadi Mahasiswa Penerima Bidikmisi
Berawal dari cerita yang tersembunyi dan kini mulai terkuak setelah aku hadir ditengah sosok yang merupakan motivasi hidupku dalam menjalani hidup untuk menggapai kesuksesan dunia akhirat. Dia adalah sosok malaikat yang diutus oleh Tuhan diatas muka bumi ini yang selalu ada disetiap langkah dan hembusan nafas kehidupanku, dia yang selalu bahagia dikala kubahagia dan menghapus air mata ini dikala sedih melanda relung jiwaku, dialah sosok yang kupanggil sebagai ibu. Hari-hari tumbuhku bersama dengan keempat saudara yang dibesarkan oleh seorang wanita kuat dan berhati mulia dengan kasih yang begitu tulus.
Berawal dari cerita yang tersembunyi dan kini mulai terkuak setelah aku hadir ditengah sosok yang merupakan motivasi hidupku dalam menjalani hidup untuk menggapai kesuksesan dunia akhirat. Dia adalah sosok malaikat yang diutus oleh Tuhan diatas muka bumi ini yang selalu ada disetiap langkah dan hembusan nafas kehidupanku, dia yang selalu bahagia dikala kubahagia dan menghapus air mata ini dikala sedih melanda relung jiwaku, dialah sosok yang kupanggil sebagai ibu. Hari-hari tumbuhku bersama dengan keempat saudara yang dibesarkan oleh seorang wanita kuat dan berhati mulia dengan kasih yang begitu tulus.
Aktifitas/ Prestasi Selama hingga mendapatkan Gelar sarjana
Saat itu dengan bangganya aku mendatanggi ayah dan Ibu tiri untuk memberikan kabar bahagia ini bahwa aku lulus mendapatkan beasiswa BIDIKMISI akan tetapi justru mereka tidak senang dengan kabar yang aku bawa ini, tepat H-2 minggu untuk memulai kuliah ayahpun tidak merespone, dengan memberanikan diri aku datang kerumahnya untuk membicarakan permalasahan justru ayah malah acuh tak acuh pada saat pagi harinya ketika ayah pergi kekebun ibu tiriku marah-marah tanpa sebab dan menyindir ketika aku masih di dalam kamar tidur dengan alasan supaya aku meninggalkan tempat tidur itu entah apa yang dilakukannya di tempat tidurku pada saat itu, keesokan harinya ketika akau mau pergi untuk mengikuti rangaian PKKMB akupun pergi menemui kakaku untuk pamit pergi kemakassar pada saat itu aku menacari buku rekening dan STNK motor yang telah diberikan Ayah tiba-tiba hilang entah kemana , sempat aku berpikir terahir aku bermalam di rumahnya Ayah dan menyimpan buku rekening ini di tas kecilku yang ditaroh di dalam kamar tempat tidurku. Dan akupun bergegesan menacarinya karena hari semakin siang pada saat itu dirumah ada Ibu tiriku dan dengan tidak sengaja aku langsung spontan menanyakannya “Ibu Apakah ibu melihat buku Rekening dan STNK motorku “ lantas ia menjawab kamu sama ayah kamu suka berbohong, aku tidak mengerti dengan jawaban Ibu tiri , pada saat itu akapun menemui ayah dan menjelaskan semuanya bahwa aku kehilangan sesuatu di rumah ibu dan ayahpun menjawab itu semua Ibu tirimu yang mengabilnya. Sempat berpikir apa dosa dan kelasalahan diriku ini cobaan demi cobaan menghampiri seakan menjadi penghalang besar untuk mencapai impian besarku ini , pada saat itu akupun pulang kembali kerumah Ayah dan meminta langsung buku rekening dan STNK motorku namun apalah daya ibutiriku tidak mau mengasihnya dan justru meminta kuncimotorku , pada saat itu aku bersimpuh dan menanggis seakan mengemis dihadapan Ibu diri untuk meminta buku rekening dan STNK motor pemberian dari ayah justru malah menjadi-jadi dan beradu mulut dengan ku karena tidak mau memberikan buku rekening dan STNK motor ku dengan keadaan yang serba terbatas dan tidak punya uang sepeserpun untuk bekal menuju Makassar. Harapanku seakan pupus , akapun mencoba untuk memintanya kembali dengan keadaan menaggis dan menjelaskan semua prasangka jelek yang selalu ada pada ibutiriku, Sehinnga dia memberikan kembali buku rekening ku walau harus mengiklaskan motor pemberian dari ayah , akupun pamit dan meminta doa restu kepada ibutiriku , dengan keadaan mata bengkak dan tetesan air entah bagimana cara aku bisa pergi ke Makassar namun Tuhan begitu adil pada saat di tepi jalan ada seorang ibu dengan hati yang mulia yang begitu tulus menghampiri dan memeluku entah dia siapa dan akupun tidak tahu sebelumya ia siapa, dengan tutur kata yang lembut dan kehanggatan Ibu baik itu memberikan support dan motivasi yang selalu ku inggat sampai sekarang “ Jangan Pernah Menyerah Nak Kesuksesan akan selalu bersamu Tuhan maha adil dibalik kesulitan ada kemudahan kamu harus kuat dan yakin bahwa Allah akan meyertaimu” kata-kata itu yang selalu aku inggat sampai sekarang ketika aku pamit pergi Ibu baik itu menyalami aku dan ia memberikan uang sebesar Rp.750.000 akupun sontak terkejut sangat berterimakasih kepada Ibu baik hati itu dan tentunya aku bersyukur kepada Allah keajaiban dan kasih sayangNya yang begitu nyata tepat pukul 14.30 WITA akupun pergi menuju Makassar pada saat itu aku tidak punya tempat tinggal entah harus tinggal dimana sempat terpikir ada teman SMA aku yang tinggal di Makassar aku pun langsung menghubungginya dan Alhamdulillah dia merespone dan mengantarkan aku meuju tempat kosan milik bibinya akupun menetap selama satu bulan di BTN Bung Jln. Printis kemerdekaan KM 04 dengan keadaan yang serba terbatas dengan sisa uang Rp.150.000 pada saat itu jarak kampus yang lumayanan sangat jauh yang membuat aku setiap pergi dan pulang kuliah harus jalan kaki akan tetapi aku yakin disetiap langkah kakiku ada doa dan restu ibuku yang menyertaiku , aku iklas menjali ini semua karena Allah , aku sanggat bersyukur dengan ini semua namun ketika pada saat itu dengan aktifitas perkuliah yang padat mebuat aku lemah dan kembali sakit-sakitan tepat pada tengah malam aku tidak berdaya dan suhu badanku sangat tinggi sampai semua baju basah dengan cucuran keringgat dingin akupun sempat bangun merangkak ke kamar mandi untuk mengambil Air Wudhu setelah itu menunaikan Qiyamul Lail aku bersimpuh berdoa YaRabb kuatkanlah hamba ini berikanlah kesembuhan kepada hamba mu ini tidak terasa akupun tertidur di atas sejadah hingga terdengar kumadang Adzan Subuh akupun bersiap untuk pergi menuju kampus dengan keadaan demam dan mengigil ketika menuju kampus akupun memakai jaket sebanyak tiga rangkap karena badan ini sudah tidak karuan sepanjang jalan akupun berdoa meminta kekuatan untuk menuju kampus pada saat itu dengan keadaan uang sudah habis tempat pukul 07.30 tiba di kampus dan memulai perkuliah jam pertama pada saat dosen mejelesakan mata kuliah Bahasa inggris badan ini semakin drop dan demam tingggi di sertai mengigil sampai tiga kali aku ditegur oleh dosen karena tidak konsen mengikuti perkuliahan dan malah meletakan kepala pada tangan yang di topang oleh meja. Akupun izin keluar untuk alasan ketoilet didalam toilet tersebut akupun mulai muntah-muntah setelah itu aku masuk kembali mengikuti perkuliahan yang sedang berlangsung akan tetapi keadaan ini menjadi sangat burut tepat pas jam akhir perkuliahan aku minta izin kembali untuk pergi ketoilet didalam toilet tersebut akupun mulai muntah-muntah kembali aku mencoba bangkit dan berjalan kembali menuju kelas akan tetapi setelah keluarnya dari toilet aku terjatuh dan tidak sadarkan diri seketika orang kaget dan panik melihat keadaan aku pada saat itu aku dilarikan ke RS terdekat dari kampus dengan keadaan tidak sadarkan diri selama 8 jam , bandan ini sudah dalam keadaan terbaring di RS dengan peralatan medis yang begitu banyak di pasang dalam tubuh ini, kedua tangan ku dipenuhi selang impusan , saluran pernapasanku di pasanggi oksigen dan alat vitalku dipasanggi cateter , semua rasa sakit itu akulalui kemudian pada saat itu tuhan mempertemukan aku dengan seseorang yang begitu tulus dan selalu memberikan kasih sayang dan dedikasi yang begitu mulia ia adalah kasubag kemahasiswaan poltekteknik negeri ujung pandang Ibunda Nasli S.sos selaku penangung jawab bidikmisi waktu itu keadaan aku masih belum sadarkandiri akan tetapi setalah pulih dari sakit aku bergegesan untuk aktif kuliah kembali karena takut ketinggalan mata pelajaran perkuliahan, Pada saat itu beliua selalu menanyakan mengenai kabar dan aktifitas kuliah awalmula pertemuan yang sanggat berharga bisa mengenal beliau sekaligus sebagai orangtua aku walaupun aku bukan darh dagingnya akan tetapi ikatan ini begitu kuat atas ketulusan dan kasihsayangnya beliau, begitu banyak Tuhan mendatangkan Orang-orang yang menyanggi dan mencintai selama dalam proses perjuagan perkulihan ku salahsatunya ia seperti ibu aku sendiri yaitu ibunda Nasli S.sos banyak pengorbanan dan dedikasi yang ia berikan terkusus kepada aku dan umumnya anak-anak mahasiswa bidikmisi pada saat itupun aku bangkit dan aku yakin bahwa semua ini akan ada hikmahnya , kadang aku berpikir dengan cara apa aku membalaskan segala keikhlasan dalam kebaikan beliau ,dari kejadian itu aku kuatkan tekad harus lebih kegiat kuliah harus lebih rajin kuliah dan buktinya rezeqi dari Tuhan itu begitu nyata bagi hambaNya yang selalu bersabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupannya , Alhamduliilah selama kuliah Prestasi yang pernah diraih adalah menjadi Mahasiswa Teladan 2017 , Juara 2 Penulisan Karya Ilmiah Tingkat Perguruan Tinggi, Pringkat Satu dalam kelas selama 8 semester , Lulusan Terbaik Ke-1 Program Study D4 Jasa Kostruksi Sipil, Wisudawan Terbaik Program Study Program Study D4 Jasa Kostruksi Sipil Dengan IPK 3.92. ku percaya ini adalah berkat doa dan ridho dari orang yang senangtiasa menyanggi aku dan ini semua hanya milik Allah SWT. Rasa syukur dan banga bisa menjadi bagian dari mahasiswa BIDIKMISI
PROSES MENDAPATKAN PEKERJAAN / AKTIFITAS SETELAH SARJANA
Setelah selesai dan mendapatkan gelar sarjana rasanya hati ini semakin waswas dengan kenyataan kehidupan yang sesugguhnya dimana kita harus mencari pekerjaan dengan persaingan yang baru. selama ini masih menanti panggilan lamaran pekerjaan , aku yakin rezeqi Allah akan tiba pada waktu dan massaNya , aktifitas saat ini masih belum menentu yaitu bekerja sambilan yaitu perencanaan dan membuata RAB suatu konstrusksi di perusahaan kontraktor , selain itu aktifitas laiinya mengajar ngaji di Mesjid Kampus ini semua aku niatkan karena Allah SWT.
TITIK KESUKSESAN YANG TELAH DIRASAKAN/ SUDAH MENJADI APA (LANJUT S2,S3)
Arti kesuksesan bagi aku adalah ketika semua hal bisa mengantarkan aku kepada kebaikan dan kejujuran dalam setiap perbuatan dan tindakan , bisa taat dalam peribadahan dan tepat waktu dalam melaksakan perintah Allah Ajawazallah. Sehingga mampu menjadikan aku hamba yang bijaksana dalam mensyukuri nikamat dan pemberiaan dari Allah Ajawazallah.(harapan kedepannya bisa lanjut S2 dan S3 Bidikimisi dan semoga ini semua bisa terkabulkan bagi diriku guna menjadi manusia yang bermanfaat dan mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan umum dalam duania Pendidikan, berguna bagi negara bangsa dan Agama Amiin Allahuma Aamiin YaRabb)
SALAM BIDIKMISI
Bidikmisi Memutus Rantai Kemiskinan “Kemiskinan jangan jadi penghalang untuk berprestasi Menggapai Cita-cita”
Post a Comment